Budidaya Rumput Laut Pdf File

  четверг 14 февраля
      42

Budidaya rumput laut jenis ini perlu dilakukan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitasnya, khususnya dalam rangka memenuhi permintaan industri. Kf v1020 to v1021 update windows 8. Tulisan ini membahas mengenai budidaya rumput laut yang sangat erat kaitannya dengan industri pengolahannya menjadi barang setengah jadi, yaitu tepung rumput.

Jurnal Harpodon Borneo Vol.10. 2017 ISSN: 2087-121X KULTUR JARINGAN RUMPUT LAUT (Gracilaria verrucosa) DI MEDIA BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN THALLUS Gloria Ika Satriani1), Asfie Maidie2), Sri Handayani3), Ema Suryati4) 1)FPIK Universitas Borneo Tarakan Universitas Mulawarman 4) Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Maros 1)Email: 2,3)FPIK ABSTRACT The aims of this experiment are to know the effect of different medium to seaweed (G. Verrucosa) cultured in vitro expressed total number of thallus. The experiment was conducted in the Biotechnology Laboratory of Research Institute for Coastal Aquaculture (RICA) Maros, South Sulawesi. The experiment was arranged in Completely Randomized Design (CRD) with 10 replications and 4 treatments of medium, those are: Sterile Sea Water / SSW 25 ppt, Prevasoli ES Medium / PES, Agrodyke / AG, and Conwy / CW. The last analyze was Least Significant Difference (LSD) to know the best medium to support total number of thallus. The result of the experiment shows that the highest total number of thallus was achieved by SWS (3,75).

Keywords: Gracilaria verrucosa, tissue culture, thallus, medium PENDAHULUAN Rumput laut merupakan komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan karena manfaatnya yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Urdu calligraphy fonts for inpage. Rumput laut dapat menjadi sumber pangan yang bergizi dan memiliki khasiat obat, sebagai bahan baku berbagai industri serta peranannya yang penting dalam menjaga kelestarian sumberdaya hayati perairan yaitu sebagai produsen primer perairan dan biofilter alami. Usaha untuk meningkatkan produksi rumput laut terus diupayakan, mengingat besarnya permintaan pasar akan kebutuhan rumput laut serta Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mendukung pasok luasnya potensi lahan budidaya yang belum tergarap secara maksimal. Rendahnya produksi rumput laut disebabkan oleh ketidaksinambungan benih dari alam yang sangat dipengaruhi pada musim.

Jurnal

Selain itu, benih alam yang digunakan secara terus menerus akan mengalami kemerosotan mutu maupun jumlah sehingga rentan terhadap perubahan mutu lingkungan dan penyakit (Malingkas, 2002). Untuk itu upaya penyediaan bibit rumput laut yang berkesinambungan sebagai kunci awal penunjang keberhasilan dalam usaha budidaya rumput laut harus mampu memenuhi kriteria unggul baik dari segi waktu, kualitas dan kuantitas bibit yang dihasilkan.

Benih rumput laut adalah melalui kultur jaringan yaitu kultur secara aseptik di © Hak Cipta Oleh Jurnal Harpodon Borneo Tahun 2017 37 Kultur Jaringan Rumput Laut.(Gloria Ika Satriani, dkk) laboratorium. Kemudian diaklimatisasi di lapangan hingga siap untuk dibudidayakan secara luas (Gunawan, 1987). Menurut Suryati (2007) pertumbuhan benih rumput laut hasil in vitro di laboratorium lebih baik dibandingkan pertumbuhan rumput laut yang berasal dari alam. Permasalahan yang dihadapi dalam teknik kultur jaringan G. Verrucosa adalah adanya perbedaan respon jaringan rumput laut terhadap jenis media yang digunakan sebagai media tumbuh bagi eksplan (bagian tubuh organisme yang diisolasi untuk dikultur secara in vitro, yaitu potongan thallus G.

Perbedaan respon ini diduga disebabkan oleh perbedaan nutrisi yang terkandung dalam media tumbuh, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui jenis media yang paling cocok untuk mendukung kultur in vitro jaringan rumput laut (G. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media kultur berbeda terhadap titik tumbuh dan panjang thallus jaringan rumput laut G.verrucosa yang dibudidayakan secara in vitro. Memberikan informasi mengenai jenis media kultur yang optimal dalam menunjang pertumbuhan eksplan dan meningkatkan keberhasilan teknik kultur in vitro jaringan rumput laut (G. BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 2 (dua) bulan di Laboratorium Bioteknologi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau (BRPBAP) Maros, Sulawesi Selatan.

Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah, jaringan muda dari 38 potongan thallus rumput laut G. Verrucosa yang kondisinya segar, sehat (berwarna hijau tua dan tidak terdapat tanda-tanda pemutihan jaringan), dan percabangannya rimbun sebagai eksplan. Rumput laut diambil di Jonggoa Desa Cikuang Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Air laut yang digunakan adalah stok air laut yang diambil dari Labuange Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Stok media pupuk Conwy (CW) menurut Liao (1983), media Provasoli ES Medium (PES) menurut Provasoli (1968 dalam Kuncoro 2005), media pupuk Agrodyke (AG) dan Steril Sea Water salinitas 25 ppt (SSW). Aquades untuk pengenceran air laut dan pembilasan alat. Alkohol 70% untuk sterilisasi alat dan ruangan.