Download Buku Karya Enny Arrow
Download Novel Nick Carter Indonesia Nick Carter Formula Ulrich Download ebook Nick Carter Bayangan Maut di Berlin Download eboo. Download Novel Dewasa: Enny Arrow Sepanas Bara Download Novel Dewasa Enny Arrow Sepanas Bara Download Ebook PDF Disini. Enny Arrow, adalah nama yang begitu melekat dalam dunia penulisan Indonesia pada tahun 1977-1992, karya-karyanya adalah yang paling banyak dibaca generasi muda Indonesia, terlahir dengan nama Enny Sukaesih Probowidagdo, lahir di Desa Hambalang, Bogor tahun 1924.
TAMAN RIA Remaja Senayan. Air membentang seluas mata memandang. Perahu-perahu hilir mudik dengan berbagai bentuk. Kebanyakan berkepala bebek. Penumpang-penumpangnya bermacam-macam. Ada keluarga. Terdiri Bapak, Ibu dan anak-anaknya. Atau pasangan-pasangan yang sedang berpacaran.
Wajah-wajah mereka menunjukkan kegembiraan. Ada yang senyum, tertawa cerah. Atau bercanda ria. Memang demikianlah halnya kebanyakan pengunjung-pengunjung Taman Ria ini. Kebanyakan menampakkan wajah gembira. Namun di antaranya, ada seorang yang tidak menampakkan wajah gembira.
Dia duduk di atas rerumputan pebukitan yang memanjang. Matanya memandang ke depan. Sebentar meredup, sebentar membola. Seperti ada golakan di dalam hatinya. Seperti gelombang yang menderu-deru. Tiap sebentar menghela napas panjang! Langit cerah. Awan-awan putih bergumpal-gumpal di sela-sela langit biru.
Benny merebahkan tubuhnya di atas rerumputan. Kedua lengannya disilangkan di bawah kepala. Lama dia memandang langit. Tetapi langit bagai tak tampak. Yang terlihat olehnya, bayangan kabut. Di antara kabut itu, bagaikan menyembul seraut wajah. Dan Benny menarik napas panjang lagi.
Seraut wajah itu tersenyum. Manisnya. Lebih manis dari pada gula atau segala yang paling manis di dunia ini. Benny memejamkan matanya. O, kesalnya dia. Tak ingin sebenarnya dia menyaksikan seraut wajah itu. Tetapi wajah itu seperti mengejarnya. Wajah Lisa. Wajah seseorang yang dicintainya. Hp 2000 series 2313tu drivers for windows 7. Benny membuka matanya lagi. Secara jujur, Benny, pemuda yang berusia sekitar dua puluh empat tahun itu, harus mengakui, bahwa dia sangat mencintai Lisa.
Belum pernah sebelumnya, Benny mencintai seseorang, seperti besarnya kecintaannya kepada Lisa, Tetapi sekarang! Cinta yang besar itu telah berobah menjadi kebencian. Kebencian amat sangat. Benny merentak. Setengah menyentak, dia bangun dari sikap berharingnya.
Berpaling ke kiri dan meludah. Tiba-tiba mata Benny bentrok dengan mata seseorang. Seorang perempuan. Benny terperangah. Sejak kapan perempuan itu duduk di situ. Benny tidak melihatnya pada beberapa menit yang lalu. Perempuan itu, berwajah tirus dengan sepasang mata bola yang indah, dengan rambut dibiarkan tergerai pada bahunya, masih saja memandang Benny. Umurnya sekitar tiga puluh tahun.
Benny menelan ludah! Uf! Mata yang indah.
Duduk dengan sikap agak sembarangan, sehingga ujung roknya tersingkap. Dan menyembullah pahanya yang memutih penuh! Benny segera menarik pandangnya dan melemparkannya ke arah lain. Persetan dengan perempuan. Walau bagaimanapun cantiknya. Tentu dia tidak berapa jauh dengan Lisa! Benny memandang langit. Mata perempuan itu sangat indah..
Lebih indah dari pada mata Lisa. Secara naluriah. Benny berpaling lagi ke kiri. Dan lagi-lagi matanya bentrok. Perempuan itu membalas senyum Benny. Lni benar-benar di luar dugaan. Dan Benny berpikir, perempuan itu cuma sendirian.